1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
ekosistem? rincikan ekosistem apa saja yang ada di bumi dan di sekitar anda (lengkapi
dengan gambar).
2. Apa yang dimaksud dengan nilai
lingkungan? lengkapi dengan bagaimana mengkuantifikasi nilai lingkungan.
3. Jelaskan jenis-jenis etika
lingkungan yang anda ketahui. Jelaskan bagaimana strategi penerapan etika
lingkungan itu.
4. Jelaskan mengapa menggunakan
blogspot ini merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan
pemerintah dalam e-government di satu sisi dan mengeksperisikan etika kita
terhadap lingkungan. Lengkapi dengan arguimen ilmiahnya.
5. Mengapa jejak ekologis itu merupakan
gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan atau
tidak?
6. Sudahkah anda membuat dan mengelola
dengan baik? Nilai anda juga sangat ditentukan dengan pengelolaan blogspot
anda.
JAWAB 1:
1.
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi
antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada.
Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang
bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan
beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi
lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada
Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan
fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok
untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda
dengan planet lain dalam tata surya.
Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam
ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor
kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh
spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda
memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang
sempit terhadap makanannya, yaitu bambu. Dengan demikian, panda dapat hidup di
ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu
sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya
untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.
Komponen Pembentuk Ekosistem :
A. Abiotik
Abiotik
atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi
dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa
anorganik, dan faktor yang memengaruhi distribusi organisme, yaitu:
a.
Suhu
Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan energi untuk meregulasi
temperatur dalam tubuhnya.
b.
Air
Ketersediaan air memengaruhi
distribusi organisme. Organisme di gurun beradaptasi terhadap ketersediaan air
di gurun.
c.
Garam
Konsentrasi garam memengaruhi
kesetimbangan air dalam organisme melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam
tinggi.
d.
Cahaya matahari
e. Intensitas
dan kualitas cahaya memengaruhi proses fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air, fotosintesis
terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di gurun, intensitas cahaya yang besar
membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
f.
Tanah dan batu
Beberapa karakteristik tanah yang
meliputi struktur fisik, pH, dan komposisi mineral membatasi penyebaran
organisme berdasarkan pada kandungan sumber makanannya di tanah.
g.
Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu
area. Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi iklim dalam
suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
B. Biotik
Biotik adalah istilah yang biasanya
digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah
suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak
bernyawa). Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
a).
Heterotrof / Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari
organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya. Komponen heterotrof disebut juga
konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih kecil. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
b).
Pengurai / decomposer
Pengurai
atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati.
Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan
berukuran lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali
oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik,
contohnya adalah kutu
kayu.
Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
1) aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2) anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai
penerima elektron /oksidan
3) fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga
sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan
berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada
suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof,
tumbuhan air sebagai komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan
yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
C. Ketergantungan
Rantai
makanan :
Ketergantungan
pada ekosistem dapat terjadi antar komponen biotik atau antara komponen biotik
dan abiotik.
D. Antar komponen biotik
Ketergantungan
antar komponen biotik dapat terjadi melalui:
1) Rantai
makanan, yaitu perpindahan materi dan
energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat
dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofi. Karena organisme
pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi
pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai produsen. Tingkat selanjutnya
adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa
disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat
trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran energi dari satu tingkat trofi ke
tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.
2) Jaring-
jaring makanan, yaitu
rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa
sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena
setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup
lainnya.
E. Antar komponen biotik dan abiotik
Ketergantungan
antara komponen biotik dan abiotik dapat terjadi melalui siklus materi, seperti:
1)
siklus
karbon
2)
siklus
air
3)
siklus
nitrogen
4)
siklus
sulfur
Siklus ini berfungsi untuk mencegah
suatu bentuk materi menumpuk pada suatu tempat. Ulah manusia telah membuat
suatu sistem yang awalnya siklik menjadi nonsiklik, manusia cenderung
mengganggu keseimbangan lingkungan.
Tipe-tipe Ekosistem
Secara
umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan
ekosistem buatan.
1.
Akuatik
(air)
- Ekosistem air tawar.
Ciri-ciri
ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.
Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
- Ekosistem air laut.
Habitat
laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI-
mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan
penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu
bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara lapisan air yang
panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah
termoklin.
- Ekosistem estuari.
Estuari
(muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari
oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki
produktivitas yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup
di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan.
- Ekosistem pantai.
Dinamakan
demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes
caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di ekosistem
ini menjalar dan berdaun tebal.
- Ekosistem sungai.
Sungai adalah suatu badan air yang
mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan
memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan
garis lintang. Ekosistem sungai dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, buaya, dan lumba-lumba.
- Ekosistem terumbu karang.
Ekosistem
ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat
tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa
organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara
karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat
pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
- Ekosistem laut dalam.
Kedalamannya
lebih dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan
karang tertentu.
- Ekosistem lamun
Lamun
atau seagrass adalah satu‑satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang
hidup di lingkungan laut. Tumbuh‑tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai
yang dangkal. Seperti halnya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai‑tangkai
yang merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh‑tumbuhan laut
lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji.
Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk mengangkut gas dan zat‑zat
hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan.
2.
Terestrial
(darat)
Ekosistem
hutan hujan tropis memiliki produktivitas tinggi.
Ekosistem
tundra didominasi oleh vegetasi perdu.
Penentuan
zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan.
Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat
penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu
tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia.
- Hutan hujan tropis.
Hutan
hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah
hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda
antara satu dengan yang lainnya tergantung letak
geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat
hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi
perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme.
Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas,
yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.
- Sabana.
Sabana
dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia
terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat sabana yang luas. Hewan
yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.
- Padang rumput.
Padang
rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah
curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur,
porositas (peresapan air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan
terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya
antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
- Gurun.
Gurun
terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil. Selain
itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain
rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lain.
- Hutan gugur.
Hutan
gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki emapt musim,
ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10
s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat di hutam gugur antara lain
rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
- Taiga
Taiga
terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik,
ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali,
sedangkan hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
- Tundra
Tundra
terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan
tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah
sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
- Karst (batu gamping /gua).
Karst
berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu,
tanahnya kurang subur untuk pertanian, sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan
dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh
pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami keunikan tersendiri, dengan
keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
3.
Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan
peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan adalah:
- bendungan
- hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
- agroekosistem berupa sawah tadah hujan
- sawah irigasi
- perkebunan sawit
- ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
- ekosistem ruang angkasa.
Ekosistem
kota memiliki metabolisme tinggi sehingga butuh energi yang banyak. Kebutuhan
materi juga tinggi dan tergantung dari luar, serta memiliki pengeluaran yang
eksesif seperti polusi dan panas.
Ekosistem
ruang angkasa bukan merupakan suatu sistem tertutup yang dapat memenuhi sendiri
kebutuhannya tanpa tergantung input dari luar. Semua ekosistem dan kehidupan
selalu bergantung pada bumi.
JAWAB 2 :
2.
Nilai adalah sesuatu yang penting,
baik dan berharga. Dalam nilai terkandung sesuatu yang ideal, harapan yang
dicita-citakan untuk kebajikan. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan
menghubungkan sesuatu dengan yang lain dan kemudian mengambil keputusan.
Sesuatu dianggap punya nilai jika sesuatu itu dianggap penting, baik dan
berharga bagi kehidupan umat manusia. Baik ditinjau dari segi religius,
politik, hukum, moral, etika, estetika, ekonomi, lingkungan dan sosial budaya.
Adapun lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup segala
makhluk hidup dan tak hidup di alam, yang berfungsi secara alami tanpa campur
tangan manusia yang berlebihan atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya
ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di
sekitarnya.
Nilai lingkungan artinya
ada kandungan yang terdapat dalam lingkungan. Lingkungan yang mempunyai nilai
positif, berharga dan dipentingkan dengan sebaik-baiknya, dimana artinya yang
berkarakter dan mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai lingkungan dalam menunjang
kehidupan, sepeti karakter cinta pada Sang Maha Pencipta dan segenap
ciptaan-Nya. Begitupun sebaliknya. Jadi nilai lingkungan yang berharga tersebut
sangatlah penting bagi perkembangan semua makhluk untuk bertahan hidup dan
untuk beribadah pada Sang Pencipta.
Artinya juga nilai lingkungan harus mencakup kemandirian dan
tanggung jawab, kejujuran dan amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan,
suka tolong-menolong, gotong royong dan kerjasama dalam menjaga dan
melestarikan lingkungan.
Dan
selanjutnya, bagaimana cara mengkuantifikasi nilai lingkungan?
Pengertian kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, semua.
Pengertian kuantifikasi adalah keterangan yang berhubungan dengan kuantitas atau jumlah. Misalnya setiap, beberapa, semua.
Contoh
untuk lebih jelasnya:
Semua tanaman tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar rumahku tumbuh
dengan lebat.
Tak ada satu tanaman bunga didepan rumahku yang tak berbunga.
Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang.
Jadi salah satu cara mengkuantifikasi nilai lingkungan adalah dengan meyakini bahwa semua cara kita memelihara nilai lingkungan akan berguna bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dimasa mendatang.
JAWAB 3 :
3.
Jenis-jenis
etika lingkungan:
Etika Lingkungan disebut juga Etika
Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan menjadi dua yaitu etika
ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika
lingkungan juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika
pemeliharaan. Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan
pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan
dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan
semua mahluk.
Yang dimaksud Etika ekologi dalam
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami
lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua
unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip
yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu
memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan
hak untuk berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui
spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang
lebih luas disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan
tumbuhan serta alam.
Sedangkan Etika ekologi dangkal
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai
sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika ekologi
dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta
ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli
lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
A. Etika Ekologi Dangkal
Etika ini dapat digolongkan menjadi
dua yaitu etika antroposentris yang menekankan segi estetika dari alam dan
etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus. Etika
ekologi dangkal yang berkaitan dengan kepentingan estetika didukung oleh dua
tokohnya yaitu Eugene Hargrove dan Mark Sagoff. Menurut mereka etika lingkungan
harus dicari pada aneka kepentingan manusia, secara khusus kepentingan
estetika. Sedangkan etika antroposentris yang mementingkan kesejahteraan
generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau konservasi alam yang
ditujukan untuk generasi penerus manusia. Etika yang
antroposentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia. Etika
ini menekankan hal-hal berikut ini :
1)
Manusia
terpisah dari alam
2)
Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3)
Mengutamakan
perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya
4)
Kebijakan
dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia
5)
Norma
utama adalah untung rugi.
6)
Mengutamakan
rencana jangka pendek.
7)
Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin.
8)
Menerima
secara positif pertumbuhan ekonomi
B. Etika Ekologi Dalam
Bagi etika ekologi dalam, alam
memiliki fungsi sebagai penopang kehidupan. Untuk itu lingkungan patut dihargai
dan diperlakukan dengan cara yang baik. Etika ini juga disebut etika
lingkungan ekstensionisme dan etika lingkungan preservasi. Etika ini menekankan
pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi juga demi alam itu sendiri.
Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan.
Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama.
Etika lingkungan ini dibagi lagi
menjadi beberapa macam menurut fokus perhatiannya, yaitu neo-utilitarisme,
zoosentrisme, biosentrisme dan ekosentrisme. Etika lingkungan neo-utilitarisme
merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang menekankan
kebaikan untuk semua. Dalam konteks etika lingkungan maka kebaikan yang
dimaksudkan, ditujukan untuk seluruh mahluk. Tokoh yang mempelopori etika ini
adalah Peter Singer. Dia beranggapan bahwa menyakiti binatang dapat dianggap
sebagai perbuatan tidak bermoral.
Etika lingkungan Zoosentrisme
adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang, karenanya etika ini
juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah Charles
Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena
mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. Sehingga bagi
para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang dijadikan salah
satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to
Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
Etika lingkungan Biosentrisme
adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar moral.
Salah satu tokoh penganutnya adalah Kenneth Goodpaster. Menurut Kenneth rasa
senang atau menderita bukanlah tujuan pada dirinya sendiri. Bukan
senang atau menderita, akhirnya, melainkan kemampuan untuk hidup atau
kepentingan untuk hidup. Kepentingan untuk hidup yang harus dijadikan standar
moral. Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang harus dihargai
secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor, karenanya tumbuhan dan
binatang secara moral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam proses
perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan bereproduksi.
Etika Lingkungan Ekosentrisme
adalah sebutan untuk etika yang menekankan keterkaitan seluruh organisme dan
anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu dalam ekosistem diyakini terkait
satu dengan yang lain secara mutual. Planet bumi menurut pandangan etika ini
adalah semacam pabrik integral, suatu keseluruhan organisme yang saling
membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Sehingga proses hidup-mati
harus terjadi dan menjadi bagian dalam tata kehidupan ekosistem. Kematian dan
kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk
saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia
boleh memakan unsur-unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan.
Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ini mengusahakan keseimbangan
antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
Secara umum etika ekologi dalam ini
menekankan hal-hal berikut :
1)
Manusia
adalah bagian dari alam
2) Menekankan
hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh
diperlakukan sewenang-wenang
3)
Prihatin
akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
4)
Kebijakan
manajemen lingkungan bagi semua mahluk
5)
Alam
harus dilestarikan dan tidak dikuasai
6)
Pentingnya
melindungi keanekaragaman hayati
7)
Menghargai
dan memelihara tata alam
8)
Mengutamakan
tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
9)
Mengkritik
sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Demikian etika lingkungan dapat
digolongkan kedalam dua kelompok yaitu etika lingkungan dalam dan etika
lingkungan dangkal. Keduanya memiliki beberapa perbedaan-perbedaan seperti
diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan ini memberi jawab
langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan lingkungan. Namun paling
tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan
norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap
alam ini. Dengan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan
beberapa norma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan.
Strategi penerapan etika lingkungan
dapat dilakukandengan beberapa prinsip yang relevan untuk lingkungan hidup.
Prinsip-prinsip ini yang dilatar belakangi oleh krisis ekologi yang bersumber
pada cara pandang dan perilaku manusia.
1). Prinsip sikap hormat terhadap alam
(Respect for Nature)
Hormat terhadap alam merupakan suatu
prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya.
Dengan kata lain, alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak saja karena
kehidupan manusia bergantung pada alam, tetapi terutama karena kenyataan bahwa
manusiaadalah satu kesatuan dari alam.
2).
Prinsip
Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)
Setiap bagian dan benda dialam
semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuannya masing-masing, terlepas dari
apakah tujuan itu untuk kepentinganmanusia atau tidak. Oleh karena itu, manusia sebagai bagian dari
alam semesta bertanggung jawab pula untuk menjaganya. Prinsip ini menuntut
manusiauntuk mengambil usaha, kebijakan dan tindakan bersama secara nyata untuk
menjaga alam semesta dengan segala isinya. Itu berarti kelestarian dankerusakan
alam semesta merupakan tanggung jawab bersama seluruh umatmanusia. Wujud
konkretnya, semua orang harus bisa bekerja sama, bahu-membahu untuk menjaga dan
melestarikan alam, dan mencegah sertamemulihkan kerusakan alam dan segala
isinya. Hal ini juga akan terwujud dalam bentuk mengingatkan, melarang dan
menghukum siapa saja yang secarasengaja ataupun tidak sengaja merusak dan
membahayakan keberadaan alam.
3).
Solidaritas
Kosmis (Cosmic Solidarity)
Prinsip ini terbentuk dari kenyataan
bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta. Oleh karena itu, manusia
mempunyai kedudukan yang sejajar dengan alam,maka akan membangkitkan perasaan
solider, perasaan sepenanggungandengan alam dan dengan sesama makhluk hidup
lain. Manusia lalu bisamerasakan apa yang dirasakan oleh makhluk hidup lain.
Manusia bisamerasakan sedih dan sakit ketika berhadapan dengan kenyataan
memilukan betapa rusak dan punahnya makhluk hidup tertentu. Ia ikut merasa apa
yangterjadi dalam alam, karena ia merasa satu dengan alam.Prinsip ini lalu
mendorong manusia untuk menyelamatkan lingkungan dansemua kehidupan yang ada di
alam semesta. Prinsip ini juga mencegah manusia untuk tidak merusak dan
mencemari alam dan seluruh kehidupandidalamnya, sama seperti manusia tidak akan
merusak kehidupannya sertamerusak rumah tangganya sendiri.Prinsip ini berfungsi
sebagai pengendali moral, yakni untuk mengontrol perilaku manusia dalam batas-batas
keseimbangan kehidupan. Prinsip ini jugamendorong manusia untuk mengambil
kebijakan yang pro-alam, pro-lingkungan, atau menentang setiap tindakan yang
merusak alam. Khususnya mendorong manusia untuk mengutuk dan menentak
pengrusakan alam dankehidupan didalamnya. Hal ini semata-mata karena mereka
merasa sakit sama seperti yang dialami oleh alam yang rusak.
4).
Prinsip
Kasih Sayang dan Kepedulain terhadap Alam (Caring for Nature)
Prinsip ini juga muncul dari kenyataan bahwa sesama anggota
komunitasekologis mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti,
dandirawat. Prinsip kasih sayang dan kepedulian adalah prinsip
tanpamengharapkan balasan yang tidak didasarkan atas kepentingan pribadi tetapi
semata-mata karena kepentingan alam. Semakin mencintai dan peduli kepadaalam,
manusia semakin berkembang menjadi manusia yang matang, sebagai pribadi yang
identitasnya kuat. Manusia semakin tumbuh berkembang bersama alam, dengan
segala watak dan kepribadian yang tenang, damai, penuh kasih sayang, luas
wawasannya seluas alam.
5).
Prinsip-prinsip
No Harm
Berdasarkan keempat prinsip moral tersebut, prinsip moral
lainnya yangrelevan adalah prinsip no harm. Artinya, karena manusia memiliki
kewajibanmoral dan tanggung jawab terhadap alam, paling tidak manusia tidak
akanmau merugikan alam secara tidak perlu. Dengan mendasarkan diri pada
biosentrisme dan ekosentrisme, manusia berkewajiban moral untuk melindungi
kehidupan dialam semesta ini.Sebagaimana juga dikatakan oleh Peter Singer,
manusia diperkenankanuntuk memanfaatkan segala isi alam semesta, termasuk
binatang dantumbuhan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal itu dilakukan
dengan bijaksana untuk tetap menghargai hak binatang dan tumbuhan untuk hidup
danhanya dilakukan sejauh memenuhi kebutuhan hidup manusia yang palingvital.
Jadi, pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang bersifat kemewahandan di luar
batas-batas yang wajar ditentang karena dianggap merugikankepentingan makhluk
hidup lain (binatang dan tumbuhan). Dengan kata lain, kewajiban dan tanggung
jawab moral bisa dinyatakandalam bentuk maksimal dengan melakukan tindakan
merawat (care), melindungi, menjaga dan melestarikan alam. Sebaliknya,
kewajiban dan tanggung jawab moral yang sama bisa mengambil bentuk minimal
dengantidak melakukan tindakan yang merugikan alam semesta dan segala isinya, tidak
menyakiti binatang, tidak meyebabkan musnahnya spesies tertentu, tidak
menyebebkan keanekaragaman hayati di hutan terbakar, tidak membuanglimbah
seenaknya, dan sebagainya.
6).
Prinsip
Hidup Sederhana dan Selaras Dengan Alam
Yang dimaksudkan dengan prinsip moral hidup sederhana dan
selaras dengan alam adalah kualitas, cara hidup yang baik. Yang ditekankan
adalah tidak rakus dan tamak dalam mengumpulkan harta dan memiliki sebanyak-
banyaknya.Prinsip ini penting, karena krisis ekologis sejauh ini terjadi karena
pandangan antroposentrisme yang hanya melihat alam sebagai objek eksploitasi
dan pemuas kepentingan hidup manusia. Selain itu, pola dan gayahidup manusia
modern konsumtif, tamak dan rakus. Tentu saja tidak berarti bahwa manusia tidak
boleh memanfaatkan alam untuk kepentingannya. Kalaumanusia memahami dirinya
sebagai bagian integral dari alam, ia harusmemanfaatkan alam itu secara
secukupnya. Ini berarti, pola konsumtif dan produksi manusia modern harus
dibatasi. Harus ada titik batas yang bisaditolerir oleh alam.
7).
Prinsip
keadilan
Prinsip keadilan sangat berbeda
dengan prinsip-prinsip sebelumnya, Prinsip keadilan lebih ditekankan pada
bagaimana manusia harus berperilaku adil terhadap yang lain dalam keterkaitan
dengan alam semesta juga tentang sistem social yang harus diatur agar berdampak
positif bagi kelestarian lingkungan hidup. Prinsip keadilan terutama berbicara
tentang peluang dan akses yang sama bagi semua anggota masyarakat dalam ikut
menentukan kebijakan pengelolaan sumbar daya alam, dan dalam ikut menikmati
pemanfaatannya.
8).
Prinsip
demokrasi
Demokrasi justru memberi tempat
seluas-luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman dan pluralitas. Oleh karena itu
setiap orang yang peduli dengan lingkungan adalah orang yang demokratis,
sebaliknya orang yang demokratis sangat mungkin bahwa dia seorang pemperhati
lingkungan. Pemperhati lingkungan dapat berupa multikulturalisme, diverivikasi
pola tanam, diversivikasi pola makan, dan sebagainya.
9).
Prinsip
integrasi moral
Prinsip ini terutama ditujukan untuk
pejabat, misalnya orang yang diberi kepercayaan untuk melakukan analissi
mengenai dampak lingkungan merupakan orang-orang yang memiliki dedikasi moral
yang tinggi karena diharapkan dapat
menggunakan akses kepercayaan yang diberikan dalam melaksanakan tugasnya dan
tidak merugikan ingkungan hidup fisik dan non fisik atau manusia.
Jawab
4 :
4.
Sebagai
mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah Etika dan Nilai Lingkungan Pendidikan
T.A 2013, kami diwajibkan untuk memiliki e-mail dan blog. Jika dilihat dari
segi kegunaannya dalam proses belajar mengajar, e-mail dan blog akan sangat
memberikan hasil yang positif. Berikut teori dari beberapa ahli yang jika kita
lihat secara seksama memiliki hubungan. Berikut uraiannya :
1) William
James : “Mulai mengajarkan anak pada
titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan agar wawasan anak
lebih luas”
Penjelasan
: Banyak masyarakat disekeliling kita yang belum begitu mengenal mail
dan blog. Apalagi belajar dengan sistem e-learning. Namun, begitu
mahasiswa tersebut diwajibkan memiliki mail dan blog, mahasiswa tersebut
akan mencoba untuk mencari tahu. Dimulai dengan mengutak-atik blog atau mailnya,
hingga ia akan mencari sumber informasi sampai ia dapat mengerti. Dapat
dilakukan dengan searching di google.
2)
John
Dewey : “Anak ditempatkan sebagai pembelajar yang
aktif”
Penjelasan
: Sudah tidak zamannya lagi, seorang pelajar hanya mendengarkan pendidik
mejelaskan materi pelajaran didepan kelas. Masa kini yang dibutuhkan adalah
mahasiswa unggulan yang aktif. Dengan adanya mail dan blog, mahasiswa juga dapat menuangkan kreatifitasnya
dengan cara menghias blog. Selain itu, mahasiswa juga dapat saling sharing ilmu dengan sesama blogger lainnya.
3)
E.L.
Thonrdike : “Law of effect”
Penjelasan
: yang dimaksud dengan Law of effect adalah kemungkinan perilaku tersebut akan
dilakukan lagi dikemudian hari. Nah, ketika mahasiswa sudah memiliki mail dan blog, mahasiswa harus
mengkonfirmasi ke dosen pengampu. Ketika dosen memberikan feedback berupa dorongan untuk terus berkreatifitas, kita dapat
melihat respon dari mahasiswa seperti semakin aktifnya mahasiswa tersebut memposting di blog dan sharing ilmu di chat.
Selain itu, ketika mahasiswa mendapat feedback
dari blog-jumper berupa komentar
ataupun masukan, mahasiswa akan semakin menikmati sistem pembelajaran yang
aktif ini.
Pada masa sekarang ini hampir semua bidang kehidupan manusia
tidak bisa lepas dari teknologi. Segala kecanggihan teknologi dimanfaatkan demi
mendapatkan hasil yang maksimal. Demikian juga dalam bidang pendidikan. Banyak
sekolah-sekolah yang menggunakan teknologi dalam meningkatkan Ilmu pengetahuan
pada peserta didik. Dalam dunia pendidikan dikenal istilah e-learning
yang memiliki fungsi:
- Meningkatkan interaksi pembelajaran
- Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja
- Memiliki jangkauan yang lebih luas
- Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
- Lebih efisien dalam pengerjaan tugas yang diberikan. Jadi siswa bisa menyerahkan hasil tugas hanya dalam blog atau email.
- Mengurangi dampak global warming karena tidak menggunakan kertas lagi.
- Lebih menantang kreatifitas kami dalam menulis dan menghias blog kami.
- Mempermudah jalannya diskusi tentang materi kuliah. Dalam arti, jika kita menggunakan blog atau teknologi lain yang mendukung dengan adanya chat tempat diskusi, mahasiswa dapat lebih mudah berdiskusi dengan dosennya kapan saja. Sehingga tidak perlu bertatap muka lagi.
- Bisa up date berbagai informasi tentang perkuliahan dengan mudah. Jadi mahasiswa dengan membuka blog, mereka jadi bisa tau. Dengan kata lain agar tidak ketinggalan informasi.
- Mempercepat mahasiswa/i dalam menerima ilmu. Maksudnya, jika mahasiswa memiliki pertanyaan yang mengganjal dihati tentang materi kuliah yang akan datang, kami tidak perlu menunggu sampai jadwal kuliah tiba, namun kami bisa langsung bertanya kepada dosen melalui blogspot.
- Dapat berbagi pengetahuan sesama mahasiswa. Jadi dengan semua mahasiswa dituntut untuk mengepost materi kuliah setiap minggunya, mahasiswa secara tidak langsung telah membagi pengetahuan kepada yang teman-teman lain yang ikut membaca blog mereka.
5. Mengapa
jejak ekologis itu merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap
kerusakan lingkungan atau tidak?
JAWAB
5 :
Konsep ecological footprint (EF), atau jejak
ekologis, pertama kali diperkenalkan oleh William Rees dan Martin Wackernagel
pada tahun 1990-an. Ecological footprint adalah alat bantu
untuk dapat dipergunakan dalam mengukur penggunaan sumber daya dan kemampuan
menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan,
biasanya dinyatakan dalam hektar. Alat ukur ini digunakan untuk
mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya
dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam
surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi. Indikator
untuk mengukur jejak ekologis bisa dinilai dari pemakaian sumber daya, seperti
makanan (apa yang kita makan), barang (apa dan berapa banyak barang yang kita beli), perumahan (bagaimana kondisi rumah
kita), dan mobilitas (bagaimana
dan seberapa jauh kita bepergian). Mengkonsumsi pola makan daging, telur
dan produk hewani membawa Bumi dalam kehancuran karena berdampak buruk
bagi lingkungan dan menguras sumber daya alam sehingga kita harus mengkonsumsi
makanan vegetarian yang dapat mengurangi jejak ekologi (ecological footprint).
Pendekatan EF dapat digunakan untuk mendidik masyarakat
mengenai penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan kemampuan daya dukung
bumi untuk menyokong keberlanjutan hidup mereka. Pendekatan ini dapat digunakan
sebagai indikator keberlanjutan. Pendekatan ini juga memberikan penjelasan
mengenai dampak perilaku manusia terhadap lingkungan dan dapat menghubungkannya
dengan daya dukung bumi.
6. Sudahkah
anda membuat dan mengelola dengan baik? Nilai anda juga sangat ditentukan dengan
pengelolaan blogspot anda.
JAWAB
6 :
Sudah
dibuat dan dikelola Prof blogspotnya, saya mengucapkan terima kasih karena
dengan bantuan blog ini membuat para mahasiswa menjadi aktif akan informasi dalam
dunia kesehatan, serta menerapkan etika lingkungan dengan mengurangi konsumsi sampah
dalam pengumpulan tugas pasca.
No comments:
Post a Comment